Desain
komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi
visual yang berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial atau komersial,
dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok
lainnya. Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untuk
menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa
bentuk visual yang komunnikatif, efektif, efisien, dan tepat. Selain itu juga
mesti terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat
mengubah sikap positif sasaran. Akar bidang komunikasi visual adalah komunikasi
budaya, komunikasi sosial dan komunkasi ekonomi.
Seorang
desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain visualisasi dan bakat
yang baik dalam berkomunikasi secara visual, ia juga harus mempunyai kemampuan
untuk menganalisa suatu masalah, mencari solusi masalah tersebut dan
mempresentasikan secara visual. Alat-alat canggih seperti komputer dan printer
yang up-to-date hanya berfungsi
sebagai sarana untuk meningkatkan produktifitas. Dalam perkembangannya selama
beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu
sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang
terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
ELEMEN
– ELEMEN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Untuk
dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan elemen-elemen
untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang sering digunakan dalam
desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi
dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga
digabungkan. Tidak banyak desainer komunikasi visual yang sangat “fasih” di
setiap bidang ini, tetapi kebanyakan mempunyai kemampuan untuk bervisualisasi.
Seorang desainer komunikasi visual harus mengenal elemen-elemen ini. Jika ia
tidak dapat mengambil sebuah foto tentang kejadian tertentu, maka ia harus tahu
fotografer mana yang mampu, bagaimana mengemukakan keinginannya dan bagaimana
memilih hasil akhir yang baik untuk direproduksi. Ia juga harus dapat membeli
dan menggunakan ilustrasi secara efektif, dan seterusnya.
- Desain dan Tipografi
Tipografi
adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai
nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata
(lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai
dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah.
Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari
semua aspek kehidupan sehari-hari.
Dewasa
ini, selain banyaknya digunakan ilustrasi dan fotografi, tipografi masih
dianggap sebagai elemen kunci dalam Desain Komunikasi Visual. Kurangnya
perhatian pada pengaruh dan pentingnya elemen tipografi dalam suatu desain akan
mengacaukan desain dan fungsi desain itu sendiri. Contohnya bila kita melihat
brosur sebuah tempat peristirahatan (resor), tentunya kita akan melihat banyak
foto yang menarik tentang tempat dan fasilitas dari tempat tersebut yang
membuat kita tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut untuk bersantai. Tetapi
bila dalam brosur tersebut digunakan jenis huruf yang serius atau resmi
(contohnya jenis huruf Times), maka kesan santai, relax dan nyaman tidak akan
‘terbaca’ dalam brosur tersebut.
- Desain dan Simbolisme
Simbol
telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia
prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di
Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa
yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa
ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas
dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai
simbol-simbol yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata.
Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan
bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak,
walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa yang sama.
- Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi
adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang
tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk
visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar
yang dihasilkan secara manual. Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren
dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa
ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam
arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan
dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti
cara kerja fotosintesis.
- Desain dan Fotografi
Ada
dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi,
yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan
kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret
Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca;
sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan
untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
Fotografi
sering dipakai selain karena permintaan klien, juga karena lebih
“representatif”. Contohnya jika sebuah majalah yang memuat tentang wawancara
dengan seorang bintang sinetron yang sedang naik daun, maka akan digunakan foto
dari bintang itu untuk menunjang desain di samping isi berita itu sendiri.
Contoh lain, untuk menggambarkan sebuah tempat berlibur dalam sebuah brosur
biro perjalanan, jika menggunakan ilustrasi hasilnya tidak akan semenarik
dibandingkan dengan foto.
Sumber:
Sumber:
- Yuliastanti, Ana. 2008. "Bekerja Sebagai Desain Grafis"(H. 11). Penerbit Erlangga. Jakarta.
- Sulastianto, Harry, dkk. "Seni dan Budaya"(H. 13). Grafindo Media Pratama. Jakarta
- Astuti, Eni Puji. "Elemen Desain". (http://staff.uny.ac.id)