Monday, June 22, 2015

Algoritma Menggunakan Metode Greedy dan Divide And Conquer

  •  Metode Greedy

Metode greedy adalah metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan optimasi. Ada 2 macam persoalan optimasi, yaitu maksimasi dan minimasi, artinya dengan metode greedy kita bemaksud mencari solusi terbaik, yaitu solusi yang benilai minimum atau maksimum dari sekumpulan alternatif solusi yang ada.

Sebagai contoh dari penyelesaian masalah dengan algoritma greedy, mari kita lihat sebuah masalah klasik yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: mencari jarak terpendek dari peta. Misalkan kita ingin bergerak dari titik A ke titik B, dan kita telah menemukan beberapa jalur dari peta:
Jalur dari Titik A ke B
Jalur dari Titik A ke B
Dari peta yang ditampilkan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa jalur dari titik A ke titik B. Sistem peta pada gambar secara otomatis telah memilih jalur terpendek (berwarna biru). Kita akan mencoba mencari jalur terpendek juga, dengan menggunakan algoritma greedy.
Langkah pertama yang harus kita lakukan tentunya adalah memilih struktur data yang tepat untuk digunakan dalam merepresentasikan peta. Jika dilihat kembali, sebuah peta seperti pada gambar di atas pada dasarnya hanya menunjukkan titik-titik yang saling berhubungan, dengan jarak tertentu pada masing-masing titik tersebut. Misalnya, peta di atas dapat  dengan titik-titik penghubung seperti berikut:

Graph Sederhana dari Titik A ke B
   Graph Berarah dari Titik A ke B
kemudian kita membuat sketsa dari dari masing-masing titik tersebut seperti gambar yang ada disebelahnya.

Untuk mencari jarak terpendek dari A ke B, sebuah algoritma greedy akan menjalankan langkah-langkah seperti berikut:
1.       Mulai dari titik awal (A). Ambil seluruh titik yang dapat dikunjungi.
2.       Lalu kita lihat, bahwa jarak yang terderkat dari titik A adalah C, maka kita ambil jalur menjuju titik C.
3.       Setelah itu, kita pindahkan titiknya menjadi di C. Kemudian kita pilih local maksimumnya di titik D karena jaraknya lebih dekat dibandingkan ke titik H.
4.       Selanjutnya, kita pindahkan titiknya menjadi di D, dari titik D menuju titik H lalu kemudian ke titik F dan sampai pada titik B.

Dengan menggunakan algoritma greedy pada graph di atas, hasil akhir yang akan didapatkan sebagai jarak terpendek adalah A-C-D-E-F-B. Hasi jarak terpendek yang didapatkan ini tidak tepat dengan jarak terpendek yang sebenarnya (A-G-E-F-B). Algoritma greedy memang tidak selamanya memberikan solusi yang optimal, dikarenakan pencarian local maximum pada setiap langkahnya, tanpa memperhatikan solusi secara keseluruhan. Gambar berikut memperlihatkan bagaimana algoritma greedy dapat memberikan solusi yang kurang optimal

  •             Metode Divide And Conquer

          Dengan membagi-bagikan pekerjaan ke dalam banyak unit, tentunya pekerjaan akan lebih cepat selesai! Teknik memecah-mecah pekerjaan untuk kemudian dibagikan kepada banyak pekerja ini dikenal dengan nama divide and conquer.

Contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode divide and conquer adalah ketika kita ingin membagi kelompok untuk melakukan kegiatan bersih-bersih.

Misalkan di sebuah kelas terdapat 30 orang  siswa. Dari 30 orang siswa tersebut kita bagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok mempunyai tugasnya masing-masing. Seperti 5 orang siswa menyapu lantai, 3 orang di sisi sebelah kiri dan 2 orang disebelah kanan. 5 siswa mengepel, dengan 2 orang sebelah kiri, 1 orang di barisan tengah dan 2 orang lagi disebelah kanan. 4 orang siswa membersihkan AC, 2 siswa membersihkan AC yang pertama dan sisanya membersihkan AC yang kedua. 6 orang siswa membereskan kursi. 10 siswa mengelap jendela, 5 orang jendela bagian dalam dan 5 orang jendela bagian luar.

Dengan melakukan pembagian seperti ini, maka akan memudahkan kita untuk membersihkan kelas, serta dapat mempercepat pekerjaan. 


 created by
Nama : Novita Rakhmawati
NPM  : 58414087
Kelas : 1IA24


Sumber :


Friday, June 12, 2015

Timbulnya Rasa Resah dan Cara Mengatasinya

Pada penulisan blog ini, saya akan membahas sebuah perasaan yang sering kali dialami oleh semua orang terutama di kalangan para remaja. Resah, perasaan ini lah yang sering kali dialami ole para remaja. Banyak penyebab atau faktor yang membuat perasaan resah itu timbul. Di sini saya akan menyebutkan beberapa faktor atau penyebab yang pernah atau bahkan dialami oleh kita.

©      Tekanan dari teman
Semakin bertambahnya usia kita, maka pergaulan kita pun akan semakin banyak rintangannya. Contohnya saja ketika kita sedang melaksanakan ujian, pasti banyak diantara teman kita yang menyontek atau meminta jawaban kepada kita karena kita termasuk siswa yang pandai. Biasanya siswa yang pandai tersebut akan bingung untuk memilih membiarkan temannya mengerjakan sendiri atau menolongnya. Jika siswa yang pandai tersebut tidak membantu temannya, maka temannya itu pasti akan memusuhinya atau menyebut siswa tersebut dengan orang pelit. Satu-satunya cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberi tahu alasan mengapa kita tidak ingin memberitahu jawabannya atau dengan mengajak mereka belajar bersama supaya di saat ujian setidaknya mereka sedikit mengusai pelajaran tersebut.

©      Pembahasan materi yang sulit namun waktu pembelajaran yang singkat
Permasalahan ini sering dihadapi para siswa umumnya untuk siswa tingkat 3 atau bahkan mahasiswa sekalipun. Materi yang diberikan dari peengajar terkadang sulit untuk dimengerti dan waktu untuk ujian tinggal sebentar lagi. Keadaan ini membuat siswa atau mahasiswa bekerja keras atau merasakan resah karena mereka tidak yakin dengan apa yang mereka pelajari dengan waktu yang sangat singkat tersebut  dapat mengerjakan soal ujian dengan benar. Nah, ketika kita sedang  berada di dalam posisi ini kita harus pandai-pandainya mengatur waktu untuk belajar materi tersebut atau berkonsultasi dengan pengajar atau teman. Setidaknya cara tersebut dapat mengurangi rasa resah karena tidak dapat memahami materi.

©      Tuntutan dari orang tua
Tak semua orang tua menuntut anaknya untuk melakukan ini-itu, tapi masih ada pula orang tua yang menuntut anaknya untuk melakukan ini-itu. Biasanya tuntutan orang tua adalah mendapat nilai bagus, masuk perguruan tinggi yang bagus, atau hal-hal yang serba bagus. Kadangkala orang tua tidak mengetahui bagaimana susahnya materi atau keadaan otak anaknya yang memang hanya rata-rata,yang mereka tahu anak mereka harus menjadi anak yang terbaik. Posisi inilah yang sering membuat anak-anak tertekan atau bahkan bisa depresi karena kalau kemauan orangtuanya tidak terpenuhi maka anak tersebut bisa dimarahi atau yang leblh parah lagi dicaci maki. Seharusnya para anak memberi pendapat kepada orang tua bahwa memang mungkin hanya itu yang bisa mereka lakukan, dan untuk orang tua seharusnya juga lebih peka lagi kepada anaknya tentang apa yang sebenarnya diinginkan oleh anaknya dan tidak menuntut anaknya tetapi malah mendukung hal-hal positif yang dilakukan anaknya.

Nah, mungkin itu adalah beberapa contoh keadaan yang dimana dapat membuat seseorang resah, tertekan, atau galau. Sebenarnya cara untuk mengatasi rasa resah tersebut ada di dalam diri kita sendiri, tinggal diri kita saja yang mengolah bagaimana untuk mengatasi semuanya.