Thursday, November 12, 2015

Dampak dari 2 Dimensi ke 3 Dimensi



Apa itu film 2D ? film 2D adalah Film bersumber dari sebuah media digital. Untuk memutarnya dibutukan peralatan proyektor khusus. Film kualitas 2D mempunyai kelebihan yaitu gambar lebih halus suara lebih jernih dan nyaris tanpa kedip. Bagian yang disensorpun akan terlihat lebih halus bahkan nyaris tanpa terasa jumpingnya. Hanya film kualitas 2D hasil proyeksinya tidak sebesar film kualitas biasa, artinya layarnya akan lebih kecil, karena semakin besar layar akan mengurangi kualitas filmya. Kekuranganyanya Tidak semua bioskop dapat memutar film kualitas 2D, hanya pada bioskop tertentu saja. 

Apa bedanya dengan film 3D? Film kualitas 3D artinya memberikan efek tiga dimensi (lebih nyata) hanya untuk menontonnya  dibutuhkan kacamata khusus. Prinsipnya adalah sebuah film format 3D terdiri dari 2 gambar yang sama yang berjalan simultan tapi disatukan dalam satu layar dengan jarak tertentu antara gambar 1 dengan gambar 2. Kalau dilihat tanpa kacamata 3D maka terlihat blur (buram) dan bikin sakit mata. Ada beberapa jenis kacamata 3D. yang paling umum adalah kacamata Red/Cyan (red/kiri, cyan/kanan) dan ini hampir dapat digunakan untuk menonton semua format film 3D. kekuranganya  Biasanya film format 3D tidak disertai dengan subtitle (terjemahan) karena akan mengurangi kualitas film sebesar 10%,harga film 3D masih relatife mahal dan Tidak semua bioskop dapat memutar film format 3D.

Sistem Penayangan Sinema Digital Untuk Film 3D
Penayangan film 3D di bioskop digital memerlukan dua proyektor interlocking atau satu proyektor dengan dua lensa. Merek-merek proyektor terkenal yang biasa digunakan untuk sinema digital adalah Christie, Barco, Sony, dan Kinoton. Selain itu diperlukan alat untuk mengatur agar proyektor optik bisa memutar film 3D. Ada beberapa merek terkenal yang membuat peralatan ini seperti RealD, Dolby 3D, dan IMAX 3D.

Real D merupakan sistem 3D bioskop yang paling banyak digunakan pada saat ini karena efek tiga dimensi yang dihasilkan tetap stabil walaupun penonton melihat dalam posisi kepala mendongak atau menunduk. Ini disebabkan karena teknologi circular polarization yang ada di lensa kaca mata dan sebuah perangkat untuk mengatur pencahayaan yang dipasang di proyektor optik. Selain itu dari faktor ekonomis, harga kaca mata circular polarization lebih murah daripada kaca mata berteknologi lain seperti LCD.

Dolby 3D memakai teknologi colorwheel yang memiliki sejumlah filter berwarna yang berfungsi mentransmisikan gambar dengan berbagai level gelombang cahaya untuk menampilkan efek gambar 3D. Metode ini disebut wavelength multiplex visualization. Kaca mata untuk sistem Dolby 3D lebih mahal dari buatan RealD dan rapuh. Namun kelebihan Dolby 3D dibanding kompetitor seperti RealD adalah bisa berfungsi di proyektor konvensional.

IMAX 3D adalah perusahaan di bidang teknologi bioskop yang awalnya berkecimpung dalam pengambilan gambar dan penayangan film dengan format film resolusi lebih tinggi dari 35mm, yaitu 65mm film negatif dengan kamera IMAX dan 70mm proyektor IMAX untuk penayangan. Karena resolusi yang dihasilkan sistem ini besar maka ukuran layar bioskop IMAX berukuran sangat besar dibandingkan di bioskop konvensional. IMAX sudah terlibat dalam penanganan 3D sejak zaman analog dengan membuat proyektor untuk copy film 70mm dengan dua lensa yang berjarak 64mm (jarak rata-rata antara kedua mata manusia). Ketika IMAX mulai menggunakan teknologi digital di tahun 2008, mereka mendapatkan bahwa resolusi yang dihasilkan oleh dua proyektor 2K tidak bisa menyamai kualitas print 70mm analog. Mereka menemukan bahwa kualitas gambar dari dua proyektor 2K tetap lebih rendah dari satu proyektor 4K. Semenjak 2012, IMAX bekerja sama dengan Barco menghasilkan dua buah proyektor 4K dan laporan hasilnya cukup bagus.

Pada jaman sekarang semua film 2dimensi bergenre apa saja bisa dengan mudah di konversi ke film 3 dimensi dengan menggunakan sebuah software,dan dari hasil konversi itu sendiri baik gambarnya efek 3Dnya tergantung pada film itu sendiri dan software yang di gunakan.pada intinyafilm 3D yang baik adalah :
  • kualitas gambar terhadap perubahan kecepatan adegan dan ukuran.
  • Hasil konversi film dari 2D ke 3D menghasilkan gambar 3D dengan tampilan yang lebih menonjol dan realistis.
  • Efek - efek 3D yang di tampilkan megagumkan dan tidak mengecewakan


Masa Depan Film 3D Untuk perfilman Hollywood bisa dipastikan dalam waktu beberapa tahun ke depan masih akan banyak film-film blockbuster yang dibuatkan versi 3D untuk mendampingi format 2D. Perfilman negara-negara lain juga akan mencoba untuk membuat beberapa produksi film tiga dimensi. Namun, berlebihan apabila dikatakan bahwa dalam waktu dekat film 3D akan menggantikan film 2D yang selama ini menjadi tontonan konvensional di bioskop. Kesimpulan ini didasarkan pada catatan sejarah bahwa tren film 3D selama ini naik dan turun dan terbukti bahwa teknologi 3D tidak menjamin suksesnya sebuah film di pasaran. Di tahun 2011 terdapat laporan data bahwa ada kecenderungan penurunan minat penonton terhadap film-film 3D.

Di Indonesia sendiri telah muncul sebuah film animasi dengan format 3D tahun ini berjudul Jendral Kancil the Movie dan Petualangan Singa Pemberani. Film terakhir ini juga merupakan bagian dari promosi es krim Wall’s Paddle Pop. Tren film 3D Indonesia ke depan sepertinya tidak jelas dengan kondisi perfilman nasional yang masih terjebak dengan masalah-masalah klasik seperti sistem tata edar yang dianggap tidak berpihak ke perfilman nasional, apresiasi penonton yang kurang, risiko tinggi secara finansial yang harus ditanggung  produser, pola kerja industri yang serba instan, dan sebagainya.

Sumber :
www.tarqy.com/tarqy-perbedaan-film-kualitas-biasa-2d-3d-dan-imax
www.filmindonesia.or.id/article/sejarah-dan-perkembangan-teknologi-3d
http://aprin-ps.blogspot.co.id/



Sony Vegas Pro Part 2

Manfaat atau Kegunaan dari Sony Vegas Pro :
  • Memiliki interface untuk editing lebih persisi dan mudah. Cukup melakukan drag and drop tanpa harus menyelurusi file untuk menyisipkan file gambar atau video.
  •  Sony Vegas Pro memiliki interface yang efisien. Kami mencoba software Sony Vegas Pro dan sudah dapat mengerti beberapa interface dari program dalam hitungan jam saja.
  •  Sony Vegas Pro juga mendukung sistem sound 5.1 untuk recording, mix dan lainnya.
  • Untuk mengedit Video DVD, penguna Sony Vegas Pro cukup menarik file DVD dan langsung dapat dipotong dari software Sony Vegas Pro.
Kelebihan dari Sony Vegas Pro

Karena efek yang ada dari Sony Vegas Pro dilakukan realtime, disarankan perangkat lumayan baik agar tampilan efek dapat langsung terlihat pada mini monitor. Pada test untuk software Sony Vegas Pro dengan 3GHz Core 2 Duo dan 3GB memory. Untuk mengedit video sudah cukup memadai. Kecuali ketika rendering pada fase final untuk membuat master video yang telah diedit memang diperlukan waktu. Ketika proses editing, software begitu cepat tanpa membuang waktu loading gambar. Bahkan efek pada video yang ingin ditampilkan dapat langsung diproses dengan realtime.

Dibawah ini beberapa kemudahan dari kelebihan Sony Vegas Pro:
  1. Memiliki interface program sangat dinamis, memudahkan operator mengedit video tanpa membuang waktu mencari plug-in yang ada.
  2. Kecepatan preview Sony Vegas Pro sangat cepat dan realtime. Operator cukup melihat pada tampilan layar mini untuk melihat efek yang disisipkan.
  3. Beberapa plug-in yang ada sudah cukup memadai khususnya bagi visual efek gambar video. Bahkan lebih mudah digunakan dibanding software sejenis yang memerlukan plug-in tambahan. 
  4. Fasilitas Drag and Drop sangat mempercepat kinerja operator dalam mengedit video.
  5. Posisi audio atau video sangat mudah disesuaikan, sesuai waktu frame sebuah video. Misalnya operator ingin.
  6. Sony Vegas Pro dapat memanfaatkan keceaptan dari multi core procesor ketika fase final dalam pembuatan video.

 Kebutuhan Software Sony Vegas Pro

Karena efek yang ada dari Sony Vegas Pro, diperlukan perangat cukup baik agar waktu yang digunakan ketika mengedit video atau audio lebih singkat maka Sony Vegas Pro memerlukan minimal perangkat seperti dibawah ini :
* Microsoft® Windows® XP SP2 or Windows Vista™
* 1 GHz processor (2.8 GHz recommended for HDV)
* 200 MB hard-disk space for program installation
* 600 MB hard-disk space for optional Sony Sound Series Loops & Samples reference library
* 1 GB RAM
* OHCI-compatible i.LINK® connector1/IEEE-1394DV card (for DV and HDV capture and print-to-tape)
* Windows-compatible sound card
* DVD-ROM drive (for installation from a DVD only)
* Supported CD-recordable drive (for CD burning only)
* Supported DVD-recordable drive (for DVD burning only)
* Supported Blu-ray recordable drive (for Blu-ray burning only)
* Microsoft .NET Framework 3.0
* QuickTime 7.1.6 or later

Tutorial menggunakan Sony Vegas Pro




 Sumber:
www.youtube.com
http://www.kompasiana.com/
en.wikipedia.org

Sony Vegas Pro


Sony Vegas Pro adalah sebuah software khusus untuk video dan audio editing. Saat ini Sony Vegas Pro bukan menjadi tandingan Adobe Premire, sementara Sony Vegas Pro memang belum sepopuler Adobe Premire yang didukung begitu banyak plug-in.Selain itu, Sony Vegas Movie Studio juga merupakan program video editing yang powerful dan membuat DVD yang berkualitas yang mana selalu diberikan oleh Sony untuk banyak produk.


Dengan program ini memberikan dimensi baru untuk home movies mereka yang menggunakan program ini, dengan banyaknya pilihan fitur sehingga Anda dapat membuat video berkualitas secara professional, termasuk transisi, judul dan efek khusus termasuk type efek dalam green screen employess yang selalu ada dalam suatu film.

Pengenalan Sony Vegas Pro

Software pengeditan video memiliki banyak jenis dan berbagai karakteristik pengeditannya. Biasanya digolongkan dalam bentuk :

1.      Standart editing.
         Contohnya : ulead, pinnacle studio, power director
2.      Semi professional editing.
         Contohnya : sony vegas.
3.      Professional editing.
         Contohnya : adobe premiere, avid, pinnacle liquid.

Sony vegas kemudian disebut vegas, merupakan software video editing yang dikeluarkanoleh sony pictures digital Inc. Vegas sudah mendukung :

1. Multi track untuk track audio dan video.
2. Metode pengeditan nonlinear.
3. Multichannel dalam mixing dan perekaman audio.
4. Mampu membuat surround pada suara video.

Dengan daya dukung tersebut di atas, vegas dapat menghasilkan video dengan efek 3 dimensi (3D) dan pada audio dapat menghasilkan suara berkualitas 5.1 surround. Vegas juga dilengkapi dengan fasilitas network rendering yang biasa digunakan pada produksi video yang sangat banyak mengandung animasi dan efek, sehingga penggunaan network rendering lebih banyak digunakan pada produksi video berskala besar.

Pada pengeditan video, vegas dapat mendukung penggunaan script sebagai automation editing ataupun efek dalam pembuatan proyek video. Bahasa pemprograman yangdigunakan adalah javascript dan visual basic script. File project yang dihasilkan oleh vegas akan berakhiran *.veg.

Dengan demikian pemilihan vegas sebagai editor video dapat memberikan kebebasan dalam berkreasi membuat video tanpa memerlukan spesifikasi hardware yang tinggi namun dapat memberikan bentuk pengeditan yang bagus dengan kinerja software yang ringan.

 Tampilan pada Sony Vegas Pro














Keterangan dari gambar di atas :

1. Jendela Explorer berfungsi untuk membuka path atau alamat file video yang akan diedit. Pada panel itu pula terdapat tab untuk efek transisi, dan tab video effect. Semua clip video yang kita edit akan ditampilkan daftarnya di sini. Untuk penggunaan transisi dan video efect akan tulis pada tutorial berikutnya.

2. Jendela trimming. Ini adalah panel yang menampilkan timeline clip video. Di sini kita bisa menentukan frame dari video clip, memilih video saja, memilih audio saja, atau melakukan cutting clip yang akan kita masukkan ke jendela timeline utama.

3. Jendela preview menampilkan hasil clip video yang hendak diedit, maupun clip yang telah diedit. Semua clip video jika diputar akan tampil di jendela ini.

4. Jendela track. Berisi track untuk text/title, video overlay, main video, dan voice/background music. Kita bisa mengubah urutan track tersebut hanya dengan drag saja. Kita juga bisa menambahkan banyak track dari berbagai jenis fungsi. Berbeda dengan Ulead misalnya, yang hanya menyediakan 3 track, yaitu main video, title, dan background music/voice, kita bisa menambah jumlah track ini berapapun yang kita mau.

5. Jendela timeline. Ini adalah panel utama tempat melakukan editing clip video. Di sini kita bisa menggeser potongan klip pada posisi yang kita kehendaki, menambahkan transisi, menambah berbagai efek, mengatur sinkronisasi video-music-title, dan sebagainya.

6. Jendela Master volume. Panel ini berfungsi untuk mengatur level volume audio/music dari suatu klip secara global. Artinya kalau ditingkatkan, maka volume semua clip akan meningkat dan sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat disini :
Keterangan tampilan pada Sony Vegas Pro 

Sumber:

Belajar Pinnacle 9


Software Pinnacle Studio Plus 9.3 adalah salah satu Software Editing Video yang tidak begitu sulit dalam penggunaan nya, Untuk menjalankan Software ini, anda harus mempunyai Spesifikasi Komputer yang baik (Mendukung Kebutuhan Multimedia). Software ini di Produksi setelah Fersi terdahulunya keluar, Yaitu Pinnacle Fersi 9.0, dan bisa digunakan untuk kalangan yang baru belajar dalam Dunia Video Editing. Karena dari Tools yang ada, Pengguna cukup mudah untuk memahaminya, akan tetapi, Jika untuk memunculkan kreativitas pengguna Software ini masih dibilang belum lengkap, Karena dengan Fasilitas Time Line yang tersedia hanya sedikit (Tidak banyak Track Time Line).

Tapi hal ini bukan masalah, karena yang dibutuhkan dalam Editing Video, adalah Kreasi dari seorang Editor Video, Yaitu bagaimana dia bisa menghasilkan Video yang Baik dan bagaimana cara belajar Editing Video(Pengetahuan Software Video Editing).

Pada gambar diatas, adalah Tampilan Utama sekaligus untuk langkah awal dalam memulai menggunakan Software ini, Yaitu dengan cara Klik ganda Icon Pinnacle Studio 9 atau melalui Star > All Program > Studio 9. Seperti pada gambar No 1 dan 2 diatas.
                               

Tampilan diatas adalah Fasilitas Capture atau pertama kali akan melakukan Transfer Data Video ke dalam Komputer, Capture Devices adalah fasilitas untuk memilih jenis Devices yang akan digunakan untuk transfer Video, (Jenis USB Atau VireWire Card) > No 1.

Kemudian Pilih Firmat Video yang akan masuk kedalam Komputer Anda (TV Standard), yang berformat DVD, AVI, atau Video CD(VCD) > (No 2), Kemudian Ok.


Fasilitas diatas adalah fasilitas untuk pertama kali mengambil File Video yang akan diedit, Sementara Anda juga bisa lansung melihat Format Video yang akan diedit (No:1 dan 2)dan Durasi Video yang ada (No 3), sementara Software ini tidak mendukung File Video yang sudah berformat VOB. Cara mengambil File Untuk Video, Audio, dan Image menggunakan Cara yang sama.


Jika dalam proses Editing Video berlangsung, Maka Fasilitas dibawah ini bisa digunakan untuk melakukan pemotongan Frame yang ada di Time Line, Anda tinggal menggeser kedua sudut fasilitas pemotong ini, kekiri dan kekanan sesuai apa yang tampil dilayar , bila ukurannya sudah pas, maka anda tinggal melihat hasil video yang ada ditime line,(sepanjang apa yng telah dikurangi dari video yang ada tadi).
 
No1,Adalah Fasilitas Untukmentransfer Video > No2, Fasilitas Editing, > No3, Fasilitas Untuk Membuat File Jadi Video > No4, Fasilitas Untuk memotong dan Membuang Frame Video yang ada didalam Time Line > No 5, Fasilitas untuk Melihat secara Detail Setiap Frame yang berada di dalam Time Line Pinnacle.


Fasilitas diatas adalah bagian dimana berbagai macam Efek yang akan ditaruh kedalam setiap Frame atau bagian Frame yang ada ( Frame adalah Video, Gambar, dan Audio yang berada didalam Time Line atau tempat dimana kita melakukan Editing pada Pinnacle Studio.



Sumber:

PINNACLE.



Mengedit video tentunya memerlukan kemampuan menguasai software yang dibutuhkan. Salah satu yang banyak dipakai adalah Pinnacle Studio. Pinnacle Studio adalah program komputer untuk editing film. Pengoperasiannya cukup mudah dan tidak ribet seperti program program editing yang lain. Pinnacle Studio juga memberikan beberapa transisi standard, dilengkapi juga transisi khusus yang perlu di unlock dengan register di situs resminya.

Program ini juga menyediakan untuk output film ke berbagai format media, seperti wmv, avi, mpg, mp4 dll. Program ini patut dilirik bagi anda yang sedang berkecimpung di dunia editing. Apabila anda mempunyai komputer dengan spesifikasi pas-pasan, jangan khawatir, software ini tidak membutuhkan spesifikasi yang berlebihan seperti core 2 duo atau RAM 1 GB. Anda hanya membutuhkan space untuk menyimpan video hasil editing anda.

Software Pinnacle banyak dipakai untuk keperluan video editing karena kelengkapan fasilitasnya, variasi dan efek khusus yang lengkap dan kemudahan pemakaiannya. Pinnacle Studio Plus versi 9.3 merupakan pengembangan dari versi standarnya.Sejumlah vitur disertakan dalam versi 9.3 antara lain Multi-track editing dan overlay, Picture-in-picture effects, Chroma key efects, Fast/Slow Motion effects.

Pinnacle Studio Plus 9.3: Dibanding Pinnacle Studio 9, versi Plus ini dilengkapi dengan sebuah track superimpose untuk video. Track video lainnya juga bisa digu-nakan untuk efek gambar dalam gambar. Dengan ini, Anda dapat menampilkan sebuah video klip dalam ukuran yang sangat kecil di atas film utama. Anda juga bisa melengkapinya dengan bingkai warna atau transparansi. Selain itu, preview dari efek ini dapat Anda periksa secara realtime.

Pinnacle juga memiliki fungsi yang lebih menarik bagi profesional, yaitu efek bluebox dan chromakey untuk mengisi latar belakang warna tertentu dengan gambar lain. Dibanding program lain, fungsi edit dan rekam pada software ini terbilang cukup sederhana, sehingga tepat bagi pemula. Tampilannya tidak pernah tampak terlalu penuh, hanya tool-tool penting saja yang tersedia. Video klip akan disusun dalam storyboard, sedangkan fine-tuning dilakukan dalam timeline.

Software ini juga tepat untuk memenuhi kebutuhan slide show karena  dilengkapi dengan animasi-animas menarik. Fungsi zoom dan panorama yang tersedia juga dapat memberikan efek kamera bergerak. Sayangnya, fungsi Auto Edit bekerja di luar harapan. Editing memang dapat disesuaikan dengan irama musik, tetapi secara keseluruhan kurang bervariasi. Setting MPEG pada Pinnacle hanya dapat dilakukan untuk hal-hal yang penting saja, misalnya bitrate dan resolusi. Dengan tool ini, Anda juga dapat mengaktifkan sebuah filter penghalus gambar. Melalui fungsi ini, gambar akan menjadi kurang tajam, tetapi artefak akan berkurang secara signifikan. Filter ini berada di balik fungsi “Video filter”. Pada film tes  dengan kecepatan 4 MB/detik, software ini dapat mencegah timbulnya blok-blok yang terdapat dalam adegan air mengalir atau adegan sulit lainnya. Sayangnya, tool ini tidak menyediakan filter deinterlace, sehingga DV-AVI tidak dapat di-output secara progresif.


Pinnacle menyediakan lebih banyak option DVD authoring dibandingkan software lain dalam tes. Seperti yang layak terjadi dalam tool DVD authoring, Anda juga dapat mendesain sendiri tampilan menu atau memodifikasi template yang sudah disediakan. Untuk struktur DVD Anda memiliki kebebasan penuh. Misalnya, sebuah chaptermark dapat Anda atur dalam beberapa menu. Authoring juga terintegrasi dalam timeline, sehingga Anda dapat mengambil adegan langsung sebagai chaptermark. Selanjutnya, hasilnya akan dicantumkan secara otomatis dalam menu bab.



Sumber:

Tuesday, November 10, 2015

Dampak Perkembangan Kamera Video

Perkembangan Video semakin berkembangan dari masa ke masa, dimana kamera video digunakan sebagai sarana pembuatan berita di stasiun televisi, baik secara live (langsung) maupun video secara rekaman, dimana berita di ambil terlebih dahulu baru di sampaikan setelah di edit sesuai ketentuan Berita televisi tersebut. Untuk membuat berita ada beberapa perngkat kamera video yang digunakan misalahnya kalau anda mejadi koresponden di daerah makan tentu perlatan jauh lebih sederhana ketimbangan dengan perangkat di studio, dan juga dalam bentuk berita full edit jauh lebih kompleks ketimbang dengan yang nonedit.

Askurifai baksim dalam bukunya membuat film indie menyebutkan bahwa kamera pada umumnya dapat di kategorikan menjadi tiga jenis yaitu
1.     Kamera Foto (still photography)
2.     Kamera Film / Movie (cinema Photography)
3.     Kamera Video (Video Photography)

Ketiga jenis kamera tersebut mempunyai karateristik yang berbeda satu sama lainnya, tergantung kebutuhan dan pemakaiannya terutama pada aspek penyimpanan gambar (imej) dan proses terjadinya gambar. Berbicara mengenai kamera video mengahasilkan gambar yang hidup atau citra bergerak (motion picture)

Video lambat laut mulai berkembang pesat dari masa ke masa, dimana kamera video mengalami perubahan bentuk dari analog ke digital, dimana dahulu kita menggunakan kamrea video analog yang menggunakan penyimpanan video dengan menggunakan kaset yang menggunakan pita untuk menyimpan atau sebagai memori, pekembangan teknologi mulai mempermuda penggunaan kamera video secara digital.

Perbedaan antara kamera analog dan digital  menurut Maximus College dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Analog
Digital
Signal Dioroses langsung sehingga rentan terhadap gangguan baik secara internal maupun eksternal
Singal dikonversi oleh ADC menjadi data digital (yaitu 0 dan 1) sehingga tahan terhadap gangguan
Dilihat dari harga cukup mahal
Harga relatif murah
Mengalami degradasi kualitas
Tidak mengalami degradasi
Lebih Colorfull
Kurang corofull, tapi bisa dikoreksi pada saat editing. (Maximus College)

Seiring perkembangan zaman makan jenis kamera yang kini sering digunakan adalah kamera digital, tak tepas dari itu sebernya cukup beragam kamera yang sering digunakan di kalangan independen (indie), mulai dari jenis handycam hingga kamera digital yang harganya sampai ratusan juta. Di indonesia beberapa pita video disesuaikan dengan jenis kamera yang banyak dijumpai dimasyarakat, yakni video 8/Hi (handycam), VHS/Super, VHS/S – VHS kini sudah jarang ditemui dan yang saat ini sering digunakan adalah jenis MiniDV dan Handycam, jenis Dvcam dan HDCam tidak banyak dimiliki oleh orang karena harganya yang terbilang cukup mahal untuk dijangkau oleh kalangan amatir.

Lahirnya jenis kamera digital sangat mengubah dunia perfiliman, pertelevisian dan dalam kangan masyarakat, dimana kamera digital mempermudah seseorang untuk mengambil gambar secara video, dengan menggunakan kamera video digital. Hasil gambar yang di ambil saat ini langsung tersimpan dengan menggunakan memori card,  memori mini card sehingga lebih seimpel ketimbang menggunakan kaset dan video yang diperoleh lebih bagus dan jerni, ada beberapa keuntungan dalam menggunakan makera digital, selain biaya produksi yang murah, menurut Tony Atmadja (Maximus Collage, Jakarta)  mencontohkan kiprah seorang pemuda Amerika berusia 23 tahun bernama robert rodriguez yang membuat film indie dengan biaya hanya US $ 7000, dengan karyanya yang cukup murah tersebut pemuda kreatif tersebut kini menjadi sineas terkenal di lingkungan hollywood.

Perkembangan media video juga membawa dampak pada masyarakat di indonesia, bagaimana media video bagi itu analog mau digital yang sekarang ini lebih digunkan oleh masyarakat di indonesia, dalam lingkungan mikroskopik atau level indidual, perkembangan video bisa kita lihat dalam penggolongan kamera, menurut Hanoch Tahapary (MMTC Yogyakarta), kamera video dibagi menjadi tigas, yakni kamera studio, kamera portabel (ENG camera) dan kamera EFP (Electronics Field Production).
1.     Kamera Studio
Kamera yang biasa digunakan dalam studio (indoor) untuk memproduksi sebuah program acara televisi. Dimana ada kamera, kabel kamera, camera control unit/base stasion. Remote control pael, monitoring system dan power supply
2.     Kamera ENG ( Electronics News Gathering) atau Portable Camera
Dimana kamera jenis ini hanya digunakan untuk hunting berita, namun sekarang juga digunakan untuk membuat film dan ada dua macam kamera ENG yakni Camera Built im VTR (comcoder) dan Camera Separate (VTR (dooking), pada kamer ini terdiri dari satu set kamera ENG seperti lensa (portable lens), camera, view funder (FV), Video Cassette Recorder (VCR), microhone (mic), batterry / housting, Ultra Light lamp / eye lamp / hand lamp, camera mouting dan carryng case : Camera (camcoder)
3.     Kamera EFP ( Electronics Field Production)
Kamera ini digunakan di dalam ruangan (in door) hampir sama dengan kamer studio, dimana dalam kamera EFP terdiri dari kamera, kabel kamera, camera control, remote control, monitoring system dan power supply
           
            Dari perkembangan kamera video tersebut menuju ke arah digital yang semakin janggi, saat ini kamera video yang sering digunakan di masyarakat seperti fortmat DVCPRO, Format Mini DV, Format DV, Format Betacam SX, Format DVCam dan Format HDCam, semua kamera video ini memiliki tipe sendiri dan merek sendiri seperti pada format Pansonic, Ikegami,Canon, sony dan Philips. Teknologi ini semakin berkembang dan semakin lebih baik, dimana masyarakat lebih meudah untuk menggunakan media video karena semakin simpe dengan kualitas yang bagus. Teknologi kamera video saat ini juga dapat di akses di handphone yang sudah memiliki aplikasi kamera atau video, dengan kualitias yang beragam dan hasil yang baik, kamera ponsel sendiri menjadi trend teknologi modern yang dapat di jangkau oleh masyarakat baik itu kalangan atas sampai kalangan bawa, dengan harga smartphone yang murah sampai mahal, dengan kemampuan yang tidak kalah dari kamera DSLR.

Dampak  perkembangan teknologi kamera video membawa dampak yang sangat besar di masyarakat, masyarakat semakin melek terhadap pekermbangan teknologi dan memafaatkannya untuk kepentingan pribadi, kelompok, organisasi dan pemerintahan, dengan adanya kamera video dapat merekam atau mengabadikan moment – moment pribadi sampai dengan yang kegiatan yang bersifat umum. Dalam hal ini baik kamera analog maupun digital sama – sama memiliki tempat tersendiri di dalam masyarakat, tergantung kebutuhan dan minat dari individu atau kelompok tersebut, karena semua tergantung bagaimana seseorang itu tertarik menggunakan media kamera video yang mana dan di mana. Karena kamera analog walapun memiliki kekurang dibandingkan kamera video digital, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa kamera video masih di pergunakan oleh beberapa individu mapun kelompok tertentu di dalam masyarakat, begitu juga dengan kamera video digital yang semakin beragam bentuknya dari kamera video, dan Handphone / SmartPhone yang dapat digunakan untuk merekam video dengan kualitas yang beragam.

Referensi :
1.                     Astuti, santi. 2008. Jurnalisme Radio : Simbiosa Rekatama Media - Bandung,
2.                     Baksim, Askurifai .2006. Jurnalistik Telvisi Teori dan Praktek  : Simbiosa Rekatama Media – Bandung,